Pencegahan Penyakit Pembuluh Darah dan Jantung dengan Terapi Gizi Tiens

FAKTA WH Cardiovascular adalah penyakit nomor satu penyebab kematian di dunia : lebih banyak orang meninggal setiap tahun dibandingkan dari penyebab lain.
Diperkirakan 17,3 juta orang meninggal akibat cardiovascular pada tahun 2008, atau sebesar 30% dari jumlah kematian dunia.

Tingkat kematian akibat penyakit cardiovascular di Negara miskin dan berkembang mencapai 80% total kematian dunia dan terjadi sama antara pria dan wanita.
Ini artinya penyakit ini tetap menjadi penyebab utama pada kematian tunggal.

Dari kematian yang disebabkan oleh penyakit cardiovascular, diperkirakan 7,3 juta orang disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan 6,2 juta orang disebabkan oleh stroke.

SEBAB AKIBAT
Tiap tahun penyakit degeneratif akibat kebiasaan makan gorengan dan junk food selalu meningkat. Peningkatan itu diakibatkan dampak modernisasi yang mengubah perilaku sebagian masyarakat menjadi pengonsumsi makanan yang rendah serat dan tinggi lemak.
Bila menyukai gorengan dan junk food risiko penyakit yang muncul yakni kolesterol, diabetes mellitus, stroke, kardiovaskuler.

Ada banyak hal yang menjadi penyebaeb atau pemicu timbulnya kolesterol tinggi dalam darah. Penyebab meningktaknnya kadar kolesterol paling banyak disebabkan oleh asupan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, pola hidup yang tidak sehat dan seimbang, gaya hidup yang salah dan kebiasaan buruk yang menjadi rutinitas sehari-hari seperti jarang berolahraga dan sitting habbit

Polusi udara terus menggerogoti kesehatan masyarakat terutama dalam sepuluh tahun terakhir.
Penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam Acute Cardiac Care Congress 2013 menemukan, polusi udara meningkatkan serangan jantung pada laki-laki, penduduk lanjut usia (lansia)

AKIBATNYA
Kolesterold dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis yakni kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan HDL ( kolesterol baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan kolesterol baik HDL dapat menyebabkan penempelan di dinding pembuluh darah.
Kolesterol yang berlebihan bisa menempel di dinding pembuluh darah sehingga pembuluh darah menyempit dan aliran darah tidak lancar. Inilah mengapa, kolesterol menjadi salah satu faktor resiko penyebab penyakit jantung.

Plak yang semakin menebal pada dinding pembuluh darah akan semakin mempersempit lumen pembuluh darah. Plak yang berisi kolesterol ini bisa muncul di pembuluh darah mana saja. Namun yang paling berbahaya ialah jika plak tersebut berada di pembuluh darah jantung koroner dan pembuluh darah di otak. Sewaktu-waktu, plak ini bisa menutupi seluruh lumen pembuluh darah. Atau bisa juga plak tersebut pecah (ruptur) dan pecahnya terbawa oleh aliran darah ke organ lain, misalnya di jantung.

Jika ia terbawa hingga ke pembuluh darah jantung, maka dapat dibayangkan apa yang terjadi pada jantung tersebut. Pecahan plak akan langsung menyumbat aliran darah dan akibatnya jantung tidak dapat menerima darah. Kemudian tidak lama otot jantung akan mati.

Tekanan Darah Tinggi yang dikenal pula dengan hipertensi terjadi ketika tekanan darah terus menerus tinggi dan bertahan selama satu waktu. Dengan aliran darah yang tetap tinggi, dinding arteri meregang melewati batas sehatnya. Semakin banyak tenaga yang digunakan untuk memompa darah ke seluruh tubuh, semakin banyak arteri yang meregang. Dalam jangka panjang, banyak masalah yang akan timbul bersamaan dengan tekanan darah tinggi. Meregangnya arteri secara terus menerus dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang bisa menyebabkan stroke.

Rasa sakit vaskular terjadi ketika arteri terus menerus meregang, menciptakan robekan mikro di dinding arteri dan pembuluh darah. Robekan ini akhirnya memerangkap plak, kolesterol dan sel-sel darah ketika mereka melewati arteri. Pembentukan plak dapat menyebabkan gumpalan darah yang memotong atau menurunkan pasokan darah ke seluruh tubuh. Potongan pembentukan plak juga dapat terlepas dan menghalangi pembuluh darah, menyebabkan serangan jantung atau stroke. Arteri yang menyempit juga dapat mencegah darah yang mengandung oksigen untuk menjangkau berbagai bagian tubuh, menyebabkan kerusakan pada jaringan dan organ.

EVALUASI RESIKOANDA
Kebanyakan orang banyak yang berpikir mempunyai jantung yang sehat, hingga akhirnya gejala-gejala yang janggal muncul. Perlu diingat bahwa mencegah akan lebih baik daripada mengobati. Sebelum terlambat, ada baiknya mengevaluasi resiko Anda.
Saya akan menanyakan beberapa pertanyaan, bagi yang merasa benar angkat tangan.

SOLUSI
Dengan berjalan kaki sudah sangat cukup untuk membantu sirkulasi darah dan kesehatan jantung.

Sudah terbukti bahwa penyakit kardiovaskular, gangguan tidur serta sakit sistem otot sangat erat kaitannya dengan stres. Universitas Milan melakukan studi yang dimuat dalam jurnal Hypertension, bahwa ketidakteraturan denyut jantung banyak dialami oleh penderita stres, sangat serupa dengan yang dialami oleh pasien penyakit kardiovaskular dan hipertensi.

Di dalam rokok terdapat banyak bahan kimia yang bisa mencetuskan penyakit kardiovaskular. Diantaranya ialah nikotin, karbon monoksida dan bahan-bahan toksin lain yang boleh menjadikan saluran darah sempit, meningkatkan proses inflamasi serta cedera pada lapisan dalam saluran darah

Nikotin
Nikotin akan meningkatkan denyutan jantung, meninggikan tekanan darah dan menyempitkan saluran darah. Selain menjadi sempit, dinding saluran darah perokok juga menjadi lebih keras dan kurang elastik. Hal ini menyebabkan peningkatan rintangan dan tekanan di dalam salur darah. Akibatnya, perokok akan lebih mudah mendapat penyakit hipertensi.

Karbon Monoksida
Karbon monoksida terhasil daripada pembakaran asap rokok. Ia akan menyebabkan kurangnya suplai oksigen kepada organ-organ termasuk jantung. Ini disebabkan gas karbon monoksida lebih mudah dan lebih kuat untuk bergabung dengan hemoglobin yang merupakan pembawa oksigen di dalam tubuh kita.

Setiap penyakit yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah disebut sebagai penyakit jantung, yang telah menjadi masalah kesehatan umum terutama di negara maju. Ini meningkatnya insiden penyakit ini kardiovaskular pada dasarnya dikaitkan dengan kebiasaan makan yang salah dan gaya hidup.