Banyak sekali faktor-faktor yang
menghambat optimalnya tinggi badan seorang anak, seperti beban tas yang sangat
berat, kemudian makanan fast food yang rendah gizi dan tinggi lemak. Dengan
perkembangan ekonomi serta informasi saat ini seharusnya generasi saat ini
dapat mengkonsumsi makanan dengan nutrisi yang ideal. Tetapi karna kurangnya
disiplin serta pengetahuan masih banyak anak-anak jaman sekarang yang
mengkonsumsi makanan tidak bergizi seperti junk food, gorengan yang tidak
higienis serta makanan berpengawet.
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tulang sangat banyak diantaranya adalah gender ( laki-laki biasanya
memiliki ukuran tinggi yang lebih dibandingkan wanita ), etnik ( orang-orang
luar/bule yang biasa kita sebut juga memiliki ukuran tingi badan yang lebih
dibandingkan orang-orang asia ), genetik ( jika kedua orang tua pendek akan
sukar memiliki anak yang tinggi ), status sosial ekonomi ( jika orang tua mampu
pasti kebutuhan gizi anak akan tercukupi berbeda dengan anak yagng berada dalam
keluarga yang kekurangan ), yang terakhir adalah diet ( jika dari usia
muda/pada masa pertumbuhan anak diet otomatis gizi yang masuk juga akan
terbatas sehingga bisa mempengaruhi tinggi badan.
Proses pengisian kalsium adalah
proses yang paling penting ketika kita dalam masa pertumbuhan (anak-anak sampai
remaja ) pada saat remaja ini adalah proses yang paling penting karena pda saat
inilah tinggi anak remaja menjadi optimal, bisa kita bayangkan apabila remaja
kekurangan kalsium maka akan berpengaruh pada tinggi optimal remaja.
Pola makan yang bergizi sangat
berpengaruh pada pertumbuhan anak, apalagi berkaitan dengan kebutuhan kalsium
tiap harinya untuk anak dan remaja karena sangat berkaitan dengan tumbuh kembang
optimal anak, bisa kita lihat bahwa kebutuhan kalsium anak usia 10-18 tahun
adalah 1300 mg,kebutuhan kalsium 1300 mg dibutuhkan untuk para remaja untuk
mengoptimalkan pertumbuhan tulang anak.
Berdasarkan hasil riset Coordinated Research Project (CRP), International
Atomic Energy Agency, di Wina, Austria, asupan kalsium orang Indonesia termasuk
paling rendah.
Pemenuhan kalsium orang Indonesia hanya 40% dari asupan harian yang
direkomendasikan, sehinga beresiko terkena osteoporosis (keropos tulang). Kalsium
adalah salah satu mineral penting untuk pembentukan dan kepadatan tulang yang
dibutuhkan oleh tubuh di setiap tingkat usia.
“Kekurangan kalsium dalam jangka panjang dapat mengakibatkan patah
tulang, kebal/kebas, kejang, dan detak jantung tidak normal yang pada akhirnya
dapat membawa kematian jika tidak ditangani dengan serius,” kata dokter Tina
Suksmasari