Mudik adalah kegiatan perantau/
pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Kata mudik berasal
dari sandi kata bahasa Jawa ngoko yaitu mulih
dilik yang berarti pulang sebentar. Mudik di Indonesia
identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan
misalnya menjelang Lebaran. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan
sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan
dengan orang tua. Transportasi yang digunakan antara lain : pesawat
terbang, kereta api, kapal laut, bus, dan kendaraan pribadi seperti mobil dan
sepeda motor, bahkan truk dapat digunakan untuk mudik. Tradisi mudik muncul
pada beberapa negara berkembang dengan mayoritas penduduk Muslim, seperti
Indonesia dan Bangladesh.
Beban yang paling berat yang dihadapi dalam mudik adalah penyediaan sistem transportasinya
karena secara bersamaan jumlah masyarakat
menggunakan angkutan umum atau kendaraan melalui jaringan jalan
yang ada sehingga sering mengakibatkan penumpang/pemakai
perjalanan menghadapi kemacetan, penundaan perjalanan.
Setiap orang tentu pernah mengalami rasa
lelah. Walau tidak disukai, sebetulnya rasa lelah adalah nikmat yang patut
disyukuri. Sebab kelelahan merupakan sebuah “warning” atau peringatan terhadap
diri kita bahwa saat itu tubuh menanggung beban yang hampir melampaui batas
kemampuannya. Artinya, tubuh meminta kita untuk mengurangi beban yang
dipikulkan padanya agar tidak terjadi hal-hal buruk yang berdampak fatal bagi
kesehatan.
Rasa lelah muncul karena dua sebab.
Pertama karena pekerjaan fisik yang berlebihan. Kedua karena stres atau tekanan
emosional dalam kehidupan. Faktor fisik dan psikis ini saling berhubungan,
sehingga seringkali seseorang yang didera stres mudah merasa letih dan
lelah meski secara fisik pekerjaannya tidak terlalu berat
Tubuh yang mengalami kelelahan karena
faktor fisik biasanya memiliki tanda-tanda
berikut:
berikut:
- Otot-otot dan tulang terasa sakit, kejang, kaku, dan kekuatannya berkurang.
- Suhu tubuh agak meningkat dan timbul rasa kantuk.
- Nafsu makan berkurang dan sering sakit kepala.
- Kemampuan melakukan gerakan-gerakan tertentu berkurang, termasuk dalammelakukan hubungan seks
Sementara kelelahan karena faktor psikis ditandai dengan gejala berikut:
- Susah tidur dan sering terbangun di malam hari.
- Gangguan pencernaan seperti perih, mual, dan kembung.
- Kemampuan berpikir dan berkonsentrasi berkurang.
- Emosi tidak stabil, tegang, dan mudah marah.
- Gairah bekerja menurun, khawatir, tidak percaya diri, dan pesimis
Karena faktor fisik dan psikis saling berkaitan, maka gejala kelelahan fisik
dan psikis dapat muncul secara bersamaan. Nah, bila Anda merasa mengalami tanda
tanda kelelahan seperti di atas, segera atasi dengan langkah berikut:
- Istirahat yang cukup dengan tidur pulas minimal 8 jam sehari. Boleh dibilang tidur adalah “obat” lelah yang paling mujarab. Tubuh punya hak untuk tidur. Orang yang begadang sampai larut malam akan membuat dirinya berhutang tidur pada tubuh sendiri. Hutang tidur ini harus dibayar. Dengan kata lain setelah begadang ia harus tidur dengan waktu yan lebih panjang dari biasanya. Selama hutang tidur ini belum terbayarkan, tubuh masih “terpenjara” oleh rasa lelah.
- Konsumsi makanan dengan pilihan menu yang sehat dan gizi seimbang. Asupan nutrisi akan membantu memberi tenaga kepada sel-sel tubuh yang sudah lelah bekerja. Biasakan diri untuk selalu sarapan setiap pagi. Sarapan akan membantu memasok energi yang cukup bagi tubuh untuk menjalankan aktivitas hingga siang hari.
- Banyak minum air putih selama melakukan aktivitas.
- Minum suplemen yang memperkuat stamina, seperti Spirulina dan Vitaline Suplemen ini selain memperkuat stamina dan juga memberikan efek relaksasi sehingga dapat meringankan stres yang merupakan pemicu munculnya kelelahan psikis.
- Lakukan relaksasi dengan melakukan hal-hal yang membuat diri merasa nyaman dan tenang, seperti mendengarkan musik berirama lembut, atau melakukan gerakan yoga.