Aku bangga dan bahagia dengan istriku

 


Jum'at 29/10 awal pertama sy menyatakan prasaan cinta kpd Eka Maerati, sy tdk akan main-main, apalagi mempermainkan perempuan. Maka dari itu, sy menikahi dia per tgl 18 juli 2008 silam. Dgn menikahi dia, berarti babak kehidupan baru dimulai utk mejalani hidup yang lebih baik dari segalanya.

Aku bangga dgn mendapatkan dia, krn keperibadian dia yg kerja keras, cerdas, sabar, kuat, tawakal, dan sosial yg tinggi. smg menjadi istri yg taat trhadap suami dan menjadi wanita yg shalehah.

Sampai-sampai kadang kala aku malu dgn diri sendiri. Krn ktidakmampuan aku utk membahagiakan keluargaku sendiri. Krn kterbatasan penggasilan yg aku miliki. Mungkin, sekiranya aku tdk ditunjang penghasilan istri. Apa hendak dikata. Mungkin aku blh dibilang menikahi dia hanya bermodalkan kanjut doang, klu diistilahkan.

Tp, entahlah yg sedang kita jalani, kita jalani saja seperti air mengalir, krn aku juga berupaya menjalani hidup utk lebih baik yaitu bekera. Urusan rijki aku tdk bisa berbuat apa. Manusia hanya brupaya dan usaha. Besar maupun kecil yg kita dapatkan bukan ukuran kebahagian, akan tetapi bagaimana mengsyuki nikmat yg kita dapatkan yg telah allah berikan kpd kita kpd umatnya.

Maka dari itu, aku tdk mau menjadi orang yg diponis allah S.W.T Manusia yg kupur nikmat. Aku yakin dgn kerja keras dan diberpikir cerdas, suatu saat akan membuahkan hasil. Kapan, dimana, bln brapa, taun brapa sy egk menjanjikan. Yg jelas suatu saat, cita2 yg kita inginkan, kita harapkan pasti datang yg penting kita jgn mengenyampingkan kewajiban kita kpd allah, demi suatu pekerjaan.