Penyebab Sulit Hamil

Berdasarkan pandangan medis, ada beberapa faktor yang menyebabkan pasangan suami istri sulit memiliki keturunan, antara lain:
  • Gangguan kesuburan pada pria yang terjadi karena jumlah maupun mutu sperma tidak normal dan hormon yang tidak normal. 
  • Gangguan kesuburan pada wanita yang antara lain berupa ovulasi dan sistem hormonal tidak normal, organ reproduksi tidak normal, dan kelainan pada sel telur.  
  • Masalah kesehatan yang khas pada perempuan seperti ada endometriosis, gangguan imunitas pada perempuan yang menyebabkan istri alergi terhadap sperma suami, dan terkena infeksi TORCH (Toxoplasma gondii, Rubella, Cyto Megalo Virus, dan Herpes Simplex Virus) atau virus lain. 
  • Kesalahan dalam melakukan hubungan intim yang menyebabkan sperma tidak bisa mencapai sel telur, kendati istri dan suami sama-sama subur.
Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, berbagai masalah infertilitas dapat ditangani. Mulai dengan metode terapi hormonal, inseminasi buatan, hingga metode bayi tabung. Untuk  erkonsultasi ke tempat ini pasutri sangat dianjurkan datang bersama-sama agar bisa ditelusuri di mana letak permasalahan yang menyebabkan mereka sulit memiliki anak, sehingga dapat dipilihkan metode yang tepat dan terbaik untuk mereka. Agar Cepat Punya Anak

Beberapa hal yang perlu diperhatikan bila ingin cepat memperoleh keturunan, yakni:

Usia
Usia yang ideal bagi seorang wanita untuk memiliki anak adalah di bawah 35 tahun. Ini terkait dengan masa produktif organ reproduksi perempuan yang relatif lebih pendek dari laki-laki. Perempuan mencapai masa subur pada usia 20-30 tahun. Setelah itu mulai terjadi penurunan. Di atas usia 35 tahun cadangan sel telur di ovarium (indung telur) mulai berkurang dan kualitasnya juga menurun. Jadi peluang untuk mendapatkan momongan pun mengecil seiring dengan bertambahnya usia. Semakin dekat dengan usia fase menopause (biasanya terjadi pada usia 45-55 tahun) semakin tipis peluang untuk bisa hamil.

Masa Subur
Perempuan perlu mengetahui kapan masa suburnya dan seorang suami perlu pula mengenali masa subur istrinya. Karena hanya hubungan intim yang dilakukan di masa subur inilah yang berpotensi membuahkan kehamilan. Masa subur adalah waktu dimana ovarium mengeluarkan sel telur yang siap untuk dibuahi. Tanpa ada sel telur, maka tidak akan terjadi pembuahan apalagi kehamilan. Masa subur berkait erat dengan siklus haid. Normalnya siklus haid terjadi antara 21 hingga 36 hari. Masa subur dihitung 14 hari sebelum haid yang akan datang, ditambah plus minus 3 hari. Misal, diperkirakan haid akan datang tanggal 28 November. Berarti, 14 hari sebelumnya adalah tanggal 14 November. Maka, masa subur diperkirakan terjadi pada tanggal 11 – 17  November.

Olahraga
Olahraga berdampak positif bagi terwujudnya kehamilan. Dengan berolahraga aliran darah ke semua organ  ubuh, termasuk brahim, menjadi lancar. Ini membantu menyehatkan sistem reproduksi sehingga mempertinggi peluang terjadinya kehamilan. Selain itu olahraga juga dapat meredakan ketegangan, dan menghilangkan stres, dua hal yang secara tidak langsung bisa

Nutrisi
Pola makan bisa mempengaruhi kesuburan. Untuk meningkatkan kesuburan, baik suami maupun istri perlu memperbaiki pola makan sehari-hari. Pastikan semua unsur gizi yang diperlukan tubuh, seperti protein,  arbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral terpenuhi dengan baik. Memperkaya keragaman bahan makanan, terutama yang kaya gizi penyubur seperti vitamin E, vitamin C, betakaroten, zat bezi, zinc, dan selenium, akan memperbaiki sistem reproduksi. Sebenarnya banyak sekali unsur gizi yang berperan membentuk kesuburan,

namun yang paling populer sebagai zat penyubur adalah Vitamin E. Karena Vitamin E merupakan salah satu antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas penyebab kerusakan pada jaringan tubuh. Pada jaringan reproduksi, vitamin E dapat melindungi membran sperma dari kerusakan akibat oksidasi sehingga kesehatan sperma terjaga dengan baik. Sperma yang rusak merupakan salah satu penyebab ketidaksuburan. 

Selain itu vitamin E juga mendukung produksi enzim dan hormon-hormon kunci yang bertanggungjawab pada pembentukan sperma. Bila asupan vitamin E kurang, maka produksi sperma bisa berkurang. Jumlah sperma yang minim bisa menyebabkan infertilitas. Vitamin E juga memiliki dampak positif yang sama pada tingkat kesuburan wanita, seperti meningkatkan kualitas sel telur dan mencegah keguguran. Sumber vitamin E: tauge, kacang merah, kacang kedelai, brokoli, dan bayam.

Perilaku Tidak Sehat
Bila ingin segera memiliki keturunan tinggalkan semua perilaku yang berdampak buruk bagi kesehatan seperti berhenti merokok, jauhi alkohol, hindari stres, banyak istirahat, dan jaga kebersihan diri serta lingkungan tempat tinggal maupun tempat kerja agar tidak sampai terinfeksi penyakit. Satu lagi yang tidak kalah penting, kurangi mengonsumsi junk food serta ganti menu harian dengan makananmakanan yang sehat dan bergizi tinggi.