Seperti
telah dibahas sebelumnya, bahwa penyakit cacingan ini dapat menyerang
siapa saja, baik anak-anak maupun usia dewasa. Mitos yang menandakan
bahwa cacingan adalah penyakit yang identik dengan anak-anak tidak
sepenuhnya benar, mengingat penyebaran penyakit cacingan ini sangat
dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, seperti melalui udara yang
tercemar larva telur cacing, dan juga makanan atau minuman yang terdapat
larva atau telur cacing didalamnya. Terlebih jika musim hujan dan
banjir tiba, luapan air sungai sangat mudah dan mempercepat proses
penyebaran penyakit cacingan ini.
Pengobatan
Bila telah sampai di saluran empedu,
pengobatan yang dilakukan adalah mengambil cacing dengan cara operasi.
Sementara, bila cacing masih berada di usus, bisa diatasi dengan meminum
obat cacing. Para orangtua yang tinggal di daerah tropis dan sub tropis
dianjurkan untuk rutin memberikan obat cacing pada anak usia 0-15 bulan
setiap enam bulan. Adapun untuk orang dewasa, disarankan untuk meminum
obat cacing minimal sekali dalam setahun. Ini membantu memutus siklus
kehidupan cacing di dalam tubuh. Sekali lagi, ini sifatnya membantu
mengusir cacing tapi tidak membuat tubuh kebal terhadap cacing.
Menurut Dr. Adi Sasongko, MA, Direktur
Pelayanan Kesehatan di Yayasan Kusuma Buana, sebagaimana dikutip dari
Doktersehat.com, banyak masyarakat salah mengerti tentang cara mengatasi
cacingan. Obat cacing bisa membantu, tetapi hanya bersifat sementara.
Dilain waktu, cacing bisa berkembang biak lagi di dalam tubuh. Langkah
yang tepat adalah dengan memeriksakan kotoran (feses) ke laboratorium
untuk mengetahui jenis cacing yang menyerang. Berdasarkan hal ini dokter
akan memberikan obat cacing yang tepat dan dosisnya pun disesuaikan
dengan berat badan pasien. Pemeriksaan laboratorium perlu pula dilakukan
secara periodic enam bulan sekali. Cara ini dapat membuat tubuh kebal
terhadap cacing, namun tentunya harus dibantu pula diimbangi dengan
menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Pencegahan
Setelah mengetahui dampak yang
ditimbulkan oleh penyakit cacingan ini begitu berbahaya, khususnya bagi
anak-anak dan jika telah memasuki tahap lanjut, maka diperlukan
langkah-langkah yang senantiasa dilakukan untuk mencegah cacingan.
Adapun hal-hal tersebut adalah:
- Biasakan untuk membersihkan tangan dengan sabun sebelum dan setelah makan, atau setelah bermain, khususnya di luar rumah.
- Potong kuku secara teratur. Kuku yang panjang dapat menjadi tempat bermukin larva cacing.
- Ajari anak untuk tidak terbiasa memasukkan tangan ke dalam mulut. Biasakan menggunakan alas kaki ketika berada di luar rumah.
- Jaga kebersihan sanitasi lingkungan, misalnya dengan rajin membersihkan kakus dengan antiseptic atau septictank.
- Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan makanan yang kita makan. Usahakan selalu membuat makanan sendiri. Seringnya makan di luar dapat menjadi salah satu media penyebab berkembangnya larva cacing, karena kita tidak tahu apakah perangkat makan tersebut dicuci dengan bersih atau tidak.
TIENS Memberantas Cacingan
TIENS memiliki rangkaian produk yang dapat membantu mengatasi masalah cacingan, terutama pada orang dewasa.
Berikut adalah suplemen-suplemen TIENS yang digunakan :
|
No. |
Nama Produk |
Aturan Pakai |
Khasiat |
|
1. |
Double Cellulose |
3 x 4 tablet/hari, diminum sebelum makan dengan cara dikunyah sampai hancur |
Melancarkan pencernaan dan menyeimbangkan gizi |
|
2. |
Spirulina |
3 x 4 kapsul/hari, diminum sesudah makan |
Sebagai nutrisi tambahan untuk tubuh |
|
3. |
Nutrient Calcium Powder |
1 x 1 bungkus/hari, diminum pada malam hari, 1 jam sebelum tidur |
Mencukupi kebutuhan kalsium |
|
4. |
Zinc |
2 x 2 kapsul/hari, diminum sesudah makan |
Menstabilkan enzim pencernaan |
Untuk pencegahan, selalulah mencuci buah dan sayuran serta peralatan makan dengan DICHO Fruit & Vegetable/Dish Detergent, selanjutnya rendam dalam Fruit & Vegetable Cleaner agar telur cacing dan semua kuman yang menempel benar-benar hilang. (*diolah dari berbagai sumber).